Perjalanan dimulai dengan seperti biasa menaiki bus karyawan yang berangkat jam 7 pagi dari mess ke Benete. Kali ini kami tidak turun di Pelabuhan Benete, tapi turun di Terminal Benete. Keluar dari terminal Benete, kami disambut oleh puluhan tukang ojek yang keren sekali. Keren karena mereka berseragam. Jarang kalo di Jawa tukang ojek berseragam..hehe.. Jadi ojek di Maluk ini memiliki jaket hijau dan helm khusus berwarna kuning, yang bertuliskan tentang nomor induk masing-masing ojek. Demikian penampakannya :
Pada awalnya kami memiliki planning untuk menyewa motor dari bapak-bapak ojek teresebut, tapi negosiasinya panjang dan harga yang diminta tinggi. Beliau meminta harga 100 ribu per motor untuk waktu jam 8 sampai dengan jam 4 sore. Kok mahal banget ya pikir kami, akhirnya daripada berlama-lama dan berpanas panas di luar terminal akhirnya kami memutuskan untuk naik ojek ajah. Dari terminal Benete ke pantai Maluk naik ojek hanya merogoh kocek 2000 rupiah saja. Murah ya, memang murah soalnya jarak pantai Maluk dari terminal Benete cuman kurang lebih 1,5 km ajah.. hihihi..
Nyampe di parkiran pantai Maluk, setelah bayar ojek, tiba-tiba ada pak ojek yang menawarkan jasa motornya. "Gimana mas mbak, kalau 70 ribu pas gimana? mas mbak bisa bawa sampe setengah hari keliling-keliling sekitar sini". Wah, syukur dah harganya turun dikit, akhirnya kami menyewa motor dengan jaminan KTP, hehe, dan sepakat dikembalikan jam 4 sore nanti. Syukur dah dapet motor, jadinya kami gak kepikiran transport kalau nanti pulang dari pantai kalo mau jalan-jalan lagi..hehe..
Masuk di pantai Maluk gak dipungut biaya, alias gratis. Jadi keinget di pantai-pantai di Bali, masuknya ternyata gak ada yang bayar, cuma bayar parkir doank,hihi.. Pantai Maluk ini indah, bersih, biru, asri, dan sepi. Disini kami cuma menemui satu warung kayak warung bambu gitu, sama tempat duduk yang di atasnya dikasih atap. Disini kami cuma melihat beberapa wisatawan lokal aja yang main-main. Dan ada juga 2 orang bule yang salah satunya naik kano. Sebenernya jam segini (jam 9) itu masih pagi ya, jam 8 di Jawa gitu..hehe.. tapi keadaan di pantai ini sangat panas. Walaupun panas menghadang tidak menyurutkan niat saya dan teman-teman buat berfoto-foto. Kapan lagi gitu, mumpung lagi di pantai. Berikut penampakan-penampakannya :
Bocah main pasir di pantai Maluk |
Bukit di pantai Maluk |
Berpanas-panas tapi adem di pantai Maluk |
Kira-kira kami menghabiskan waktu disini sekitar 1.5 jam, karena kami ingin melanjutkan perjalanan berpetualang di pantai lain di sekitar Sumbawa. Lumayan, pikiran jadi adem walaupun kami berpanas-panas. Jadi walaupun panas, masih ada angin dan air laut yang biru kehijaun yang membuat pikiran jadi adem. Sebelum pulang kami sempet ketemu sama kendaraan khas di daerah Nusa Tenggara ini, namanya cidomo, sejenis cikar atau delman gitu kalau di Jawa. Beginilah penampakan cidomo itu :
Cidomo, cikar khas Nusa Tenggara |
Dan mumpung hari masih pagi, kami akan melanjutkan travelling ke pantai lain di sekitar Sumbawa Barat, walaupun sebentar aja, mumpung nyewa motor nih.
Baca juga : Leyeh-leyeh di Pantai Tropical, Sumbawa Barat
Baca juga : Antara Pantai Rantung dan Pantai Benete, Sumbawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar