Pagi sudah datang, waktunya bersiap-siap balik lagi ke tempat asal. Rasanya mata ini masih sulit dibuka, tapi harus dipaksa mengingat perjalanan masih panjuaaaaang, dan mengingat kalau misal kita ketinggalan boat gimana coba, nggembel di pelabuhan Kayangan bisa-bisa ya..hehe. Sebelum pulang, pihak homestay memberi breakfast berupa roti panggang+telur dan teh hangat, lumayan enak buat isi perut dan mengirit uang karena kami gak perlu beli sarapan.. :)
Perjalanan pulang dimulai, kami keluar homestay dan bersepeda ke arah tempat penyewaan sepeda. Setelah kami mengembalikan sepeda, kami berjalan menuju plang "Welcome to gili trawangan" yang tersohor itu lagi..hehe..karena tempat penjualan tiket balik ke pelabuhan Kayangan ada di dekat situ. Di perjalanan, kami menjumpai cidomo alias cikar khas NTB, mas Cahyo mengabadikan foto cidomonya nih, sama ada punggung saya juga sih.. :p
Baca juga : Wisata ke Gili Trawangan, Lombok [1]
Setelah sampai ke tempat penjualan tiket, saya segera memesan tiket untuk 3 orang, harga masing-masing tiket 10 ribu rupiah. Kami harus antri sampai penumpang memenuhi kuota 20 orang baru kami dapat menyeberang. Hmm,sayang sekali ya cuma sehari disini, andaikan ada waktu lebih dan rejeki lebih insya Allah pengen kesini lagi, ntar kalo bulan madu kali ya,, :p Setelah menaiki perahu, saya bisa melihat air lautnya jernih banget dan pastinya biruuuu warnanya,,hehe. Sembari menunggu perahunya jalan, saya lihat-lihat sekeliling rata-rata penumpangnya masih muda-muda, mungkin pengantin baru ya. Di sebelah perahu kami, ada perahu lain yang kayaknya disewa rombongan bule buat diving. Asyiknya diving kayaknya, tapi apa daya renang aja belom mahir. Berikut penampakannya:
Perjalanan pulang dimulai, kami keluar homestay dan bersepeda ke arah tempat penyewaan sepeda. Setelah kami mengembalikan sepeda, kami berjalan menuju plang "Welcome to gili trawangan" yang tersohor itu lagi..hehe..karena tempat penjualan tiket balik ke pelabuhan Kayangan ada di dekat situ. Di perjalanan, kami menjumpai cidomo alias cikar khas NTB, mas Cahyo mengabadikan foto cidomonya nih, sama ada punggung saya juga sih.. :p
Bertemu cidomo lagi |
Setelah sampai ke tempat penjualan tiket, saya segera memesan tiket untuk 3 orang, harga masing-masing tiket 10 ribu rupiah. Kami harus antri sampai penumpang memenuhi kuota 20 orang baru kami dapat menyeberang. Hmm,sayang sekali ya cuma sehari disini, andaikan ada waktu lebih dan rejeki lebih insya Allah pengen kesini lagi, ntar kalo bulan madu kali ya,, :p Setelah menaiki perahu, saya bisa melihat air lautnya jernih banget dan pastinya biruuuu warnanya,,hehe. Sembari menunggu perahunya jalan, saya lihat-lihat sekeliling rata-rata penumpangnya masih muda-muda, mungkin pengantin baru ya. Di sebelah perahu kami, ada perahu lain yang kayaknya disewa rombongan bule buat diving. Asyiknya diving kayaknya, tapi apa daya renang aja belom mahir. Berikut penampakannya:
Bule-bule yang mau diving |
Perahu yang mau dinaikin si bule |
Tanpa terasa, perahu kami udah jalan, setelah berdoa kami kembali menikmati melihat air laut yang biru itu sambil menikmati pemandangan pulau-pulau kecil sekitar gili trawangan yang dilewati. 15 menit sebelum nyampe ke pelabuhan Kayangan, kami gak lupa menelepon taxi untuk menjemput di pelabuhan Kayangan. Setelah kurang lebih 45 menit perjalanan, nyampe juga kami disana. Setelah kami turun, kami menuju pos satpam di dekat pintu keluar pelabuhan. Tiba-tiba taxi menelepon dan bilang bahwa gak bisa menjemput kami masuk ke pelabuhan, bisanya jemput di perempatan jalan besar. Mau tidak mau kami harus naik cidomo, soalnya angkutannya cuma itu aja. Yeee, kapan lagi gitu naik cidomo :D
Satu cidomo ini dinaiki 3 orang, 4 orang sama pak kusirnya sih. Dinaiki orang segini aja rasanya udah hilang keseimbangan, berat bener, soalnya ada penumpang yang berat badannya 90 kg sih..ckck. Trus juga kuda yang menarik cidomo ini masih junior, alias masih kecil. Kasian juga ya, kecil-kecil udah disuruh cari uang, dicambuki pula.. :( Berikut penampakannya :
Penampakan kuda yang kami naiki |
Setelah menempuh waktu kurang lebih 15 menit, nyampe juga di tempat pemberhentian, yaitu di perempatan jalan besar. Tarif cidomo ini 5 ribu per orang, setelah membayar kami segera menuju ke tempat teduh untuk menunggu taxi. Agak kecewa sih sama taxi nya, bilangnya udah stay di perempatan jalan besar tapi ternyata belum nongol-nongol. Yah, iseng-iseng deh fotoin sekeliling.
TKP pemberhentian cidomo |
Baca juga : Wisata ke Gili Trawangan, Lombok [2]
Tin..tin..taksinya sudah datang, langsung deh naik biar gak kepanasan. Taxinya minta maaf atas keterlambatan, kami memaklumi katanya pos nya agak jauh. Ditanya mau kemana, kami lagsung menjawab ke mall Mataram pak, di KFC. Kami udah kebayang-bayang ayam KFC yang menggoda, maklum di hutan jarang makan begituan..hikz. Kami juga merequest ke sopir taxi untuk melewatkan jalan pantai Senggigi, masak udah di lombok gak tau pantai Senggigi. Kami gak pengen mampir sih, cuma lewat :p.
Melajulah taxi kami, waktu udah menunjukkan jam 10.45 siang ketika kami berangkat. Pak taxi melewatkan kami di jalan pesisir pantai. Bagus banget pemandangannya, jalannya bagus, kayak habis dibangun, mulus!. Jalannya berkelok-kelok khas jalan pantai. Pengen sih berhenti untuk menikmati lebih pemandangan itu, tapi apa daya waktu semakin mepet, jadi ya cuma jepret-jepret ajah.
Pemandangan sekitar pantai Senggigi |
Kalau kami menengok ke kanan dari arah taxi, yang terlihat cuma pantai, kalau menoleh ke arah kiri, yang terlihat tebing. Bagus banget pemandangannya,,hehe. Pak taxi banyak bercerita-cerita tentang kota Lombok, kami mendengarkan sambil menikmati pemandangan. Pantai di Lombok ini rata-rata pasirnya berwarna hitam, jadi kesannya agak kotor gitu. Pas pak taxi bilang, "Itu pantai Senggiginya kelihatan". Kami langsung menengok, dan ternyata biasa. Mungkin terlihat biasa karena pasirnya yang hitam itu ya. Kami bilang ke pak taxi kalau kami pengen diberhentikan ke sesuatu yang pokonya ada tulisan "Senggigi" nya, biar jadi bukti otentik kalau pernah kesitu..hihi.. Padahal gak masuk pantainya.. :p Dan inilah bukti otentik itu..wkwk
Bersama plang senggigi..hihi |
Kami berfoto-foto sebentar dengan plang hotel itu, mungkin sekitar 5 menit. Setelah itu, perjalanan ke Mataram dilanjutkan. Dari Senggigi ke Mataram ternyata gak begitu jauh, paling 15 menit aja. Argo menunjukkan 120 ribu, dan kami sudah sampai di Mataram mall. Setelah membayar, kami langsung tancap masuk ke KFC. Makaaaaaaaan. Nyampe KFC waktu menunjukkan jam 11.50. Lumayan masih ada waktu sejam lebih untuk makan. Kami bercengkerama sambil menunggu travel jemputan. Yak, kami telah menelpon travel sehari sebelumnya untuk balik ke pelabuhan Kayangan. Sekian dulu postingan tentang berwisata ke gili trawangan. Semoga postingan ini berguna :)
Berikut ini adalah list yang diperlukan untuk balik dari gili trawangan ke pelabuhan Kayangan :
- Perahu dari Gili Trawangan ke pelabuhan Bangsal : @10 ribu, nunggu kuota minimal 20 orang baru berangkat
- Cidomo dari pelabuhan Bangsal ke perempatan besar (tempat jemput taxi) : @5 ribu, bisa ditawar juga sih sebenernya..hehe
- Taxi dari tempat jemput ke Mataram (lewat Senggigi) : 120 ribu
- Travel dari Mataram ke pelabuhan Kayangan : @ 35ribu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar