Lepas Jahitan Tanpa Drama
granit
Jumat, Desember 30, 2016
2 Comments
Horay, hari Minggu ini tanggal 25 Desember, tepatnya 3 hari setelah kejadian kepala Sakha dijahit, waktunya Sakha melakukan kontrol jahitan. Dokter menyarankan untuk datang hari Minggu pagi. Kami tetep periksa di IGD RS Hepilen. Saat menuju rumah sakit ada perasaan harap-harap cemas, karena saya takut Sakha rewel dan nangis kejret saat diperiksa lukanya. Takutnya hal tersebut bisa bikin Sakha trauma.
Baca : Duka Itu Datang Lagi...
Sampe di rumah sakit, kami disambut perawat yang ramah. Sakha dipangku ayahnya menghadap belakang saat diperiksa. Saya berdiri di belakang ayah Sakha dan mengajak Sakha mengobrol. Saat lukanya dibersihkan Sakha engga nangis. Saya lihat dia menahan rasa sakit, ekspresinya melas. Waktu itu eyang uti Sakha juga ikut ke RS, kami ga berhenti mengajak Sakha mengobrol supaya dia ga fokus sama rasa sakit di lukanya.
Kebetulan dokter yang memeriksa kali ini adalah dokter yang sama saat Sakha dijahit beberapa waktu lalu. Dokter bilang bahwa luka jahitan Sakha udah hampir kering. Saya menjawab mungkin karena Sakha rajin konsumsi putih telur, jadinya regenerasi kulitnya cepat. Dokterpun bilang tetap aja konsumsi putih telur atau ikan, supaya jahitan Sakha bisa dilepas 3 hari lagi di kontrol berikutnya. Di kontrol kali ini ga ada obat tambahan untuk Sakha. Dokter juga berpesan kalau luka Sakha ga boleh kena air. Siap dok, Sakha libur keramas dulu.. :D
Tanggal 28 Desember pun tiba, jika ga ada halangan hari ini adalah saatnya jahitan Sakha dilepas. Karena hari ini saya dan suami masuk kerja, jadinya kami akan ke RS sehabis maghrib. Eyang uti dan tante Sakha pun ikut menemani ke RS. Di perjalanan menuju RS, kami ga berhenti untuk sounding Sakha supaya nanti ga nangis dan rewel saat jahitannya dilepas. Saya bilang kalau Sakha pengen mainan lompat-lompat lagi, jahitan Sakha harus dilepas dulu dan Sakha ga boleh rewel. Dia pun mengiyakan dengan semangat.. :D
Lagi-lagi kami bertemu perawat yang ramah dan komunikatif. Kebetulan dokter yang berjaga di IGD kali ini berbeda dengan dokter yang menangani jahitan Sakha. Dokterpun memeriksa Sakha dan beliau bilang bahwa luka Sakha udah kering, jahitannya pun bisa dilepas. Kami bersyukur banget.. :)
Proses pelepasan jahitan Sakha alhamdulillah berjalan lancar, tanpa drama. Ketakutan saya kalau Sakha akan rewel seperti ketika lepas jahitan bulan Agustus lalupun ga terjadi.
Saat lepas jahitan ini posisinya pun sama kayak waktu kontrol jahitan lalu, Sakha dipangku ayahnya, sedangkan saya mengajak ngobrol Sakha supaya dia bisa terdistraksi dari rasa sakitnya. Alhamdulillah trik ini berjalan baik. Sakha terus ngobrol dengan saya, sehingga kepalanya anteng ga gerak. Hal itu akan memudahkan tim medis untuk melepas jahitan. Alhamdulillah saat pelepasan jahitan ini Sakha ga nangis, cuma menahan sakit aja dia. Pinter banget kamu le.. :*
Setelah jahitan Sakha dilepas, dokter bilang supaya bekas luka di kepala Sakha ini diperlakukan seperti biasa. Maksudnya tetep aja dikeramasin, supaya terstimulasi tumbuh rambutnya sehingga ga pitak. Bekas luka Sakha juga masih diplester, besok pas mandi pagi bisa dilepas. Horeee..
Demikianlah cerita saya tentang Sakha waktu lepas jahitan. Mungkin karena orang tuanya bisa tenang jadinya Sakha ga mellow waktu lepas jahitan. Berikut penampakan luka Sakha setelah jahitannya dilepas :
Alhamdulillah jahitannya dilepas |
Semoga ini jahitan terakhir di anggota tubuhmu ya le.. Semoga kejadian buruk ga terjadi lagi selama proses tumbuh kembangmu.. Amin.. Maafkan ama dan ayah yang ga bisa 24 jam full mengawasimu terus. Tapi percayalah bahwa rasa cinta dan sayang kami kepadamu akan tetap penuh sepanjang waktu..