Long weekend minggu lalu saya sekeluarga tidak mudik ke kampung halaman, karena emang saya dan suami lagi nabung cuti buat mudik pas lebaran nanti. Setelah di hari Sabtu kami lewatkan untuk jalan-jalan yang tidak direncanakan ke Jogja City Mall, tepatnya di Amazone playgroud, hari Minggunya kami berencana untuk ketemuan dengan teman kuliah kami yang lagi travelling ke Jogja.
Acara jalan-jalan teman kami sekeluarga di Minggu pagi adalah ke Keraton Jogja, namun saya dan suami ga bisa nemenin karena suami lagi ga enak badan. Akhirnya pada sore hari sekitar jam 15.00, kami sepakat untuk ketemuan di Candi Prambanan. Saya sekeluarga berangkat jam 3an, nyampe di daerah jalan Bakpia Djava dekat bandara terjadi kemacetan. Akhirnya saya menelepon teman saya yang lagi menunggu bus trans Jogja di Malioboro untuk mengabari tentang kemacetan ini. Sempat ragu juga apakah ga kesorean untuk berangkat ke Prambanan. Namun akhirnya kami sepakat tetap ketemuan disana.
Saya sekeluarga sampe di Prambanan sekitar pukul 16.30. Alhamdulillah kami dapet parkiran mobil. Jadi pas kami masuk area parkir ada kendaraan yang keluar, pas deh. Suasana parkiran saat itu sangat ramai, banyak sekali mobil yang ga dapet parkiran, akhirnya banyak mobil yang diparkir di jalan.
Masuk ke area pembelian tiket pun ga kalah ramai. Sangat padat sekali. Harga tiket terusan Candi Prambanan - Candi Ratu Boko adalah Rp. 50.000 untuk dewasa. Sedangkan harga tiket untuk Candi Prambanan saja adalah Rp. 30.000 untuk dewasa. Untuk Sakha belum dikenakan biaya tiket karena usianya masih di bawah 6 tahun.
Pada saat antri membeli tiket ini ada seorang bapak yang menawarkan 2 tiket yang sudah diprint seharga Rp. 50.000. Karena gerak-geriknya mencurigakan akhirnya saya tinggalin bapak itu. Ternyata setelah kami dapet tiketnya di loket, penampakan tiketnya itu hanya seperti kertas struk kecil yang bergambar barcode. Nah barcode itu nanti yang akan discan petugas di pintu masuk. Apa kabar ya kalau misalnya ada orang yang beli tiket ke bapak yang mencurigakan tadi, lalu pas discan ternyata ga bisa? Semoga ga ada yang mengalami itu. Jadi saran saya belilah tiket hanya di loket resmi.
Penampakan tiket masuk Candi Prambanan |
Masuk di area Candi Prambanan kami disambut dengan kolam air mancur. Sakha demen banget. Dia heboh minta difoto di dekat air mancur. Akhirnya kami narsis dulu lah di sekitar air mancur.
Sakha bahagia ketemu air mancur |
Itu air mancur ama, kata Sakha |
Jam sudah menunjukkan pukul 16.45, belum ada kabar dari teman saya. Setelah saya cek, ternyata hp saya ga ada sinyal internet. Akhirnya kami memilih untuk pindah tempat ke area padang rumput di sekitar candi. Sampai di padang rumput Sakha juga sangat happy. Kami memang sengaja ga pengen mendekati area candi karena tahun lalu kami sudah pernah jalan-jalan kesini. Capek buk, kalau bawa anak-anak jalan-jalan ke candi. Akhirnya kami main lari-larian di padang rumput aja.. :D
Ya beginilah kalau ga bawa tongsis |
Sakha demen banget bisa lari-larian di rumput |
Kalau ini lagi mainan rumput |
Itu apa ama? |
Sekitar pukul 17.17 teman saya mengabari kalau ternyata dia sudah sampe di depan loket. Sangat disayanhkan sekali karena loket tiket sudah tutup. Saya baru menyadarinya ketika saya lihat tulisan di tiket masuk, ternyata jam buka candi ini adalah mulai pukul 06.00 sampai pukul 17.15. Saya sedih sekali karena teman saya ga bisa masuk ke area candi, karena dia sekeluarga udah jauh-jauh datang dari Malang. Akhirnya saya dan suami saya keluar area candi dan menemui teman saya di dekat pintu loket.
Akhirnya kami bercerita dan bersantai disana sambil menunggu jam sholat maghrib tiba. Kami sholat di mushola candi Prambanan sembari nunggu lalu lintas pintu keluar candi sepi. Kira-kira sekitar pukul 19.00 kami sukses keluar dari area candi. Antrian kendaran keluar candi ini sangat tidak umum, padat merayap.
Kami memutuskan untuk mengisi perut yang kosong di daerah bawah jembatan Janti. Setelah perut terisi kami menuju hotel tempat teman kami menginap di area Malioboro. Bisa ditebak kan gimana suasana lalu lintasnya? Sangat ramai sekali. Semua kendaraan tumpek blek disana..hahaha..
Besok pagi teman saya memiliki rencana untuk mengunjungi De Mata museum. Saya sangat tertarik sekali karena emang disana banyak sekali spot-spot unik untuk berfoto. Namun suami saya mengingatkan kalau sekarang adalah long weekend, pasti banyak sekali orang yang datang ke museum itu. Takutnya karena udah penuh dengan banyak orang, jadinya ga bisa menikmati untuk foto-foto. Akhirnya saya mengusulkan untuk pindah destinasi yaitu ke Sindu Kusuma Edupark (SKE) karena saya punya kartu membernya, teman saya pun menyetujuinya :D Gimana keseruan kami menjelajahi SKE? Nantikan di postingan selanjutnya ya..
Baca : Sindu Kusuma Edupark (SKE), Alternatif Wahana Rekreasi Keluarga di Jogja
Baca : Sindu Kusuma Edupark (SKE), Alternatif Wahana Rekreasi Keluarga di Jogja
Back to topic, jadi begitulah keadaan Candi Prambanan saat long weekend tiba. Tempat parkir yang padat kendaraan dan antrian super panjang pembeli di loket merupakan pemandangan umum saat weekend. Untuk para pembaca blog saya yang pengen menikmati Candi Prambanan tanpa takut terjebak ramai, mungkin bisa datang kesini lebih pagi. Semoga weekendnya menyenangkan ya. See ya.. :)
wihhh keren fotonya gan...
BalasHapusmobil jogja
pengen kesana lagi :(
BalasHapusCV Tugu