Di hari Kamis sore saat akan menyelesaikan beberapa pekerjaan kantor yang tersisa, saya melihat ada panggilan tak terjawab dari daycare Sakha di hp saya. Hati saya udah ga karuan, kalau pihak daycare menelepon biasanya ada kabar buruk tentang Sakha, dulu pernah karena badan Sakha yang panas dan rewel. Saya akhirnya menelepon bunda daycare dan bertanya ada apa. Beliau memohon maaf karena Sakha jatuh dari tangga dan kepala bagian belakangnya luka saat lagi guyonan sama temennya. Sekarang sudah dibawa di RS Hepilen. Ya Allah, rasanya jantung ini berdegup kencang. Akal sehatpun ga terlintas di pikiran saya. Saya panik ga karuan. Tangis saya tertahan saat mengabari suami. Kamipun bergegas menuju rumah sakit. Di dalam perjalanan saya berdoa semoga Sakha ga kenapa-kenapa. Saya jadi ingat kejadian tadi pagi sebelum Sakha masuk daycare, dia rewel banget dan nangis karena ga mau lepas dari saya. Biasanya Sakha ga pernah kayak gini. Dia selalu happy dan ceria saat berangkat ke daycare. Apa mungkin tadi pagi itu merupakan pertanda.. :(
Sampai di RS tangis saya pecah karena saya melihat Sakha senyum-senyum aja. Senyumnya aneh, dia anteng banget dan ga nangis. Beda banget ketika Sakha kena musibah jatuh dari motor beberapa waktu lalu. Saya ga bisa menenangkan tangisan dia waktu itu. Mungkin karena dulu dia liat darah dimana-mana. Kali ini Sakha anteng banget. Pikiran aneh-aneh saya pun mulai bergelayutan, takut kalau syaraf Sakha rusak lah, takut kalau Sakha amnesia lah.. Sedih banget ya Allah..
Baca : Bunda Panik, Nak!!
Bunda daycare pun menenangkan saya, beliau bilang Sakha tadi nangis tapi sekarang sudah reda. Barusan Sakha malah guyonan sama bunda daycare. Perasaan saya pun sedikit lega karena Sakha sudah memanggil saya. Ga menunggu lama, dokter pun langsung datang menjelaskan tentang luka Sakha. Darah karena luka Sakha sudah dibersihkan. Posisi luka ada di bagian samping kiri tapi agak belakang. Tindakan penjahitan harus dilakukan supaya darah ga terus-terusan keluar. Ayah Sakha yang mendampingi saat Sakha dijahit, karena saya harus mengisi dan menandatangani form persetujuan tindakan penjahitan.
Selesai mengisi form persetujuan saya memberanikan diri untuk mendampingi Sakha. Saya harus menguatkan hati supaya hati Sakha juga kuat. Sama seperti proses penjahitan yang pertama dulu, Sakha kali ini juga dibedong. Saat dibedong dan disuntik bius lokal dia tidak nangis. Sempat was-was juga apakah ada syaraf Sakha yang rusak. Ternyata saat dilakukan penjahitan Sakha menangis kejer. Dia berontak tapi ga bisa karena saya, suami dan beberapa perawat memegangi Sakha. Alhamdulillah kali ini lukanya hanya dijahit 2. Hanya???? Ya karena berdasarkan pengalaman yang lalu yang harus dijahit 5, kali ini kami lebih bersyukur. Bukankah saat dilanda musibah kita seharusnya bersyukur? :'(
Alhamdulillah proses penjahitan berjalan lancar. Alhamdulillah pula Sakha kooperatif dan ga rewel. Selesai dijahit dia langsung ceria lagi seperti sedia kala. Saat menunggu obat datang saya berbincang dengan bunda daycare. Beliau mengucapkan banyak permintaan maaf dan menjelaskan kronologi kejadiannya.
Jadi ceritanya begini, di saat jam-jam sore itu Sakha dan teman-teman bermainnya punya tempat kongkow-kongkow di daycare. Tempatnya di tangga kecil yang terbuat dari kayu yang terdiri dari sekitar 2 anak tangga kecil, di dekatnya ada tembok. Mereka asik-asik duduk disitu sambil bercanda. Disitu juga ada bunda pendamping. Nah saat itu bunda pendamping pamit sebentar mau ke lantai 2 untuk melihat bayi. Belum ada 3 menit tangisan Sakha langsung pecah. Karena pas guyonan bareng itu, temennya ga sengaja mendorong Sakha dan temen yang lain. Sakha dan temennya jatuh dari tangga kecil itu, namun Sakha lebih apes karena kepalanya pake ketatap pinggiran tembok yang 90 derajat itu.
Yang ga sengaja mendorong Sakha ini adalah temen baik Sakha dari bayi. Kalau saya lihat mereka akur banget. Saya masih inget gimana pas di daycare ada sesi foto bareng, Sakha dan temennya itu berbagi sandal. Saya masih inget gimana saat Sakha bawa koko crunch ke daycare, dia selalu bilang mau dibagi buat temennya itu. Sehari-hari Sakha juga cerita tentang kegiatannya main sama temennya itu. Jadi saya ga ada perasaan ga enak atau gimana-gimana karena ini memang murni kecelakaan.
Setelah obat datang dokter menjelaskan tentang obat dan kondisi Sakha berdasarkan pemeriksaan. Beliau bilang Sakha baik-baik aja. Obat yang beliau resepkan berupa antibiotik dan obat penurun panas. Dokter juga bilang kalau Sakha harus balik 3 hari lagi, tepatnya di hari Minggu untuk kontrol jahitan. Beliau menyarankan untuk memberi Sakha makanan yang banyak mengandung putih telur dan ikan karena tinggi protein, sehingga luka Sakha cepat sembuh.
Pihak daycare bertanggung jawab tentang urusan administrasi. Saya berharap ke daycare supaya kejadian seperti ini ga akan terulang lagi ke depannya. Semoga pengawasan terhadap anak bisa lebih ditingkatkan lagi. Tapi saya jadi mikir, bahwa mengurus anak seusia Sakha ini memang sulit sekali. Karena di rentang usia 2-4 tahun anak masih dalam masa aktif-aktifnya dan masih belajar bagaimana mengkoordinasi tubuhnya dengan baik. Semoga kita diberi kekuatan untuk selalu mengawasi anak sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Amin.
Terimakasih sudah membaca curhatan saya ini. Mungkin ada yang menganggapnya lebay dan ga penting..karena masa ada musibah diumbar-umbar. Namun percayalah dengan menulis ini beban saya menjadi lebih berkurang lho. Sekali lagi saya belajar untuk memaafkan diri sendiri. Sekali lagi kami sebagai orang tua diberi pelajaran yang sangat berharga oleh Tuhan. Saya berharap di tempat lain ga mengalami duka yang seperti kami alami ini. Misal memang ada sesuatu yang buruk terjadi pada anak, semoga kita tidak dibutakan dengan kepanikan. Semoga kita selalu bisa tenang dan tidak menangis saat di depan anak. Karena dengan keadaan kita yang tenang, anak pun akan nyaman. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah ya.. :)
Sampe jumpa di curhatan saya yang lain ya.. Tentang pemulihan luka Sakha dan pelepasan jahitan akan saya ceritakan di postingan yang lain.. :)
Baca : Lepas Jahitan Tanpa Drama
Sampai di RS tangis saya pecah karena saya melihat Sakha senyum-senyum aja. Senyumnya aneh, dia anteng banget dan ga nangis. Beda banget ketika Sakha kena musibah jatuh dari motor beberapa waktu lalu. Saya ga bisa menenangkan tangisan dia waktu itu. Mungkin karena dulu dia liat darah dimana-mana. Kali ini Sakha anteng banget. Pikiran aneh-aneh saya pun mulai bergelayutan, takut kalau syaraf Sakha rusak lah, takut kalau Sakha amnesia lah.. Sedih banget ya Allah..
Baca : Bunda Panik, Nak!!
Bunda daycare pun menenangkan saya, beliau bilang Sakha tadi nangis tapi sekarang sudah reda. Barusan Sakha malah guyonan sama bunda daycare. Perasaan saya pun sedikit lega karena Sakha sudah memanggil saya. Ga menunggu lama, dokter pun langsung datang menjelaskan tentang luka Sakha. Darah karena luka Sakha sudah dibersihkan. Posisi luka ada di bagian samping kiri tapi agak belakang. Tindakan penjahitan harus dilakukan supaya darah ga terus-terusan keluar. Ayah Sakha yang mendampingi saat Sakha dijahit, karena saya harus mengisi dan menandatangani form persetujuan tindakan penjahitan.
Selesai mengisi form persetujuan saya memberanikan diri untuk mendampingi Sakha. Saya harus menguatkan hati supaya hati Sakha juga kuat. Sama seperti proses penjahitan yang pertama dulu, Sakha kali ini juga dibedong. Saat dibedong dan disuntik bius lokal dia tidak nangis. Sempat was-was juga apakah ada syaraf Sakha yang rusak. Ternyata saat dilakukan penjahitan Sakha menangis kejer. Dia berontak tapi ga bisa karena saya, suami dan beberapa perawat memegangi Sakha. Alhamdulillah kali ini lukanya hanya dijahit 2. Hanya???? Ya karena berdasarkan pengalaman yang lalu yang harus dijahit 5, kali ini kami lebih bersyukur. Bukankah saat dilanda musibah kita seharusnya bersyukur? :'(
Alhamdulillah proses penjahitan berjalan lancar. Alhamdulillah pula Sakha kooperatif dan ga rewel. Selesai dijahit dia langsung ceria lagi seperti sedia kala. Saat menunggu obat datang saya berbincang dengan bunda daycare. Beliau mengucapkan banyak permintaan maaf dan menjelaskan kronologi kejadiannya.
Jadi ceritanya begini, di saat jam-jam sore itu Sakha dan teman-teman bermainnya punya tempat kongkow-kongkow di daycare. Tempatnya di tangga kecil yang terbuat dari kayu yang terdiri dari sekitar 2 anak tangga kecil, di dekatnya ada tembok. Mereka asik-asik duduk disitu sambil bercanda. Disitu juga ada bunda pendamping. Nah saat itu bunda pendamping pamit sebentar mau ke lantai 2 untuk melihat bayi. Belum ada 3 menit tangisan Sakha langsung pecah. Karena pas guyonan bareng itu, temennya ga sengaja mendorong Sakha dan temen yang lain. Sakha dan temennya jatuh dari tangga kecil itu, namun Sakha lebih apes karena kepalanya pake ketatap pinggiran tembok yang 90 derajat itu.
Yang ga sengaja mendorong Sakha ini adalah temen baik Sakha dari bayi. Kalau saya lihat mereka akur banget. Saya masih inget gimana pas di daycare ada sesi foto bareng, Sakha dan temennya itu berbagi sandal. Saya masih inget gimana saat Sakha bawa koko crunch ke daycare, dia selalu bilang mau dibagi buat temennya itu. Sehari-hari Sakha juga cerita tentang kegiatannya main sama temennya itu. Jadi saya ga ada perasaan ga enak atau gimana-gimana karena ini memang murni kecelakaan.
Setelah obat datang dokter menjelaskan tentang obat dan kondisi Sakha berdasarkan pemeriksaan. Beliau bilang Sakha baik-baik aja. Obat yang beliau resepkan berupa antibiotik dan obat penurun panas. Dokter juga bilang kalau Sakha harus balik 3 hari lagi, tepatnya di hari Minggu untuk kontrol jahitan. Beliau menyarankan untuk memberi Sakha makanan yang banyak mengandung putih telur dan ikan karena tinggi protein, sehingga luka Sakha cepat sembuh.
Pihak daycare bertanggung jawab tentang urusan administrasi. Saya berharap ke daycare supaya kejadian seperti ini ga akan terulang lagi ke depannya. Semoga pengawasan terhadap anak bisa lebih ditingkatkan lagi. Tapi saya jadi mikir, bahwa mengurus anak seusia Sakha ini memang sulit sekali. Karena di rentang usia 2-4 tahun anak masih dalam masa aktif-aktifnya dan masih belajar bagaimana mengkoordinasi tubuhnya dengan baik. Semoga kita diberi kekuatan untuk selalu mengawasi anak sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Amin.
Terimakasih sudah membaca curhatan saya ini. Mungkin ada yang menganggapnya lebay dan ga penting..karena masa ada musibah diumbar-umbar. Namun percayalah dengan menulis ini beban saya menjadi lebih berkurang lho. Sekali lagi saya belajar untuk memaafkan diri sendiri. Sekali lagi kami sebagai orang tua diberi pelajaran yang sangat berharga oleh Tuhan. Saya berharap di tempat lain ga mengalami duka yang seperti kami alami ini. Misal memang ada sesuatu yang buruk terjadi pada anak, semoga kita tidak dibutakan dengan kepanikan. Semoga kita selalu bisa tenang dan tidak menangis saat di depan anak. Karena dengan keadaan kita yang tenang, anak pun akan nyaman. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah ya.. :)
Luka jahitan Sakha semoga cepat sembuh |
Baca : Lepas Jahitan Tanpa Drama
Assalamualaikum Bunda, salam kenal. Saya Nisa. Googling ttg lepas jahitan trs nyasar di sini. Seminggu yg lalu saya jg terjatuh yg menyebabkan luka di kepala shg hrs dijahit 5. Saya sgt kagum pd Sakha atas keberaniannya. Rencana bsk saya mau lepas jahitan. Tp kok rasanya msh galau krn lukanya msh kerasa senut2. Semoga baik2 saja besok. Salam utk Sakha yg pemberani. Semoga saya bs mencontoh adik kecil ini, hehe
BalasHapusSalam kenal tante Nisa.. Turut berduka ya mba atas musibahnya. Semoga proses lepas jahitannya berjalan lancar dan lekas pulih. InsyaAllah senut2nya cuma bentar..hehehe.. Siap nanti saya salamin ke Sakha ya.. :)
HapusHello bunda.. Bacanya saya langsung ingin nangis bun.. Karna anak saya skrg juga mengalami hal yang sama, jatuh dan harus dijahit bagian dahinya. Sedang galau-galaunya karna jahitannya blm dilepas. Ingat saat proses hectingnya, yang ya Allah, ga tega bgt karna tanpa anastesi dahulu, dan skrg harus menghadapi lagi buka jahitan. Semoga ini pengalaman terakhir anak mengalami kecelakaan sampai sebegininya, semoga anak-anak kita selalu diberi kesehatan dan keselamatan. Aamiin..
BalasHapusHello bunda, salam kenal. Maaf baru sempat membalas. Pasti sangat sedih bun lihatnya waktu dijahit. Alhamdulillah sudah dilepas ya bun, semoga lekas membaik. Semoga besok2 tidak terulang lagi ya bun. Aamiin, semoga ananda selalu diberikan kesehatan dan keselamatan :)
Hapus