Hari terakhir long weekend ini kami sekeluarga dan teman saya yang datang dari Malang memutuskan untuk jalan-jalan ke Sindu Kusuma Edupark (SKE). Sebenernya tahun lalu saya sekeluarga udah pernah kesini pas orang tua saya liburan ke Jogja. Menurut kami tempatnya sangat asik, karena banyak wahana yang cocok buat orang dewasa dan anak-anak. Apalagi saya juga punya kartu membernya. Pikir saya pasti akan lebih murah kalau pake harga member..hoho.. cuzz deh kami kesana..
Kami berangkat menjemput teman kami yang menginap di hotel Harper untuk check out. Rencananya barang-barangnya sekalian dibawa, karena sorenya mereka akan pindah hotel. Kira-kira jam 11.15 kami berangkat ke lokasi SKE. SKE terletak di Jalan Jambon, Sinduadi, Mlati, Sleman. Lama perjalanan dari daerah Malioboro ke SKE sekitar 20 menit. SKE ini buka setiap hari, saat weekdays buka mulai pukul 15.00 sampai 22.00, sedangkan saat weekend dan hari libur buka mulai pukul 10.00 - 22.00.
SKE ini merupakan wahana rekreasi keluarga yang merupakan unit usaha dari Kusuma Agrowisata Batu yang dibuka bulan Desember 2014 lalu. Siapa yang ga tau Kusuma Agrowisata hayo? Kusuma Agrowisata ini udah terkenal banget sebagai perusahaan yang berpengalaman dalam pembangunan daya tarik wisata. Di batu terkenal dengan wahana petik apelnya. Mereka juga punya produk minuman terkenal yaitu sari apel Siiplah yang sering menghiasi meja ruang tamu penduduk Indonesia saat lebaran tiba..hehehe.. :D
Back to topic, masuk ke area parkiran SKE saya dan suami bengong, karena suasananya sangat berbeda seperti saat kami kesana tahun lalu. Tahun lalu suasana parkirannya ramai penuh. Lha hari ini sepi melompong, padahal ini kan long weekend. Sangat berbeda dengan suasana yang saya temui di Candi Prambanan kemarin.
Masuk ke area penjualan tiket pun saya dan suami juga agak kaget, karena penampakan loket dan sekitarnya jauh berbeda saat kami kesini tahun lalu. Sekarang sepertinya kurang dilakukan perawatan di area depan SKE ini. Sistem pembelian tiket pun sudah berbeda. Tahun lalu saat kami kesana, pembelian tiket menggunakan kartu yang dapat ditop up saldonya. Jadi kalau kita mau main ke suatu wahana tinggal gesek kartu tersebut, saldo pun otomatis berkurang. Kalau sistem sekarang adalah sistem tiket terusan dan tiket non terusan, spesifikasinya sebagai berikut :
Harga tiket terusan dan list fasilitas yang didapat |
Harga tiket terusan untuk dewasa adalah Rp. 70.000 dan untuk anak adalah Rp. 50.000. Dengan tiket terusan itu mendapatkan fasilitas sebagai berikut :
- Bermain 1 kali untuk :
- Cinema 8 Dimensi (Harga non terusan : Rp. 30.000)
- House of Terror (Harga not terusan : Rp. Rp. 25.000)
- Trampoline (Harga non terusan : Rp. Rp. 15.000)
- Bermain sepuasnya untuk :
- Bianglala (Harga non terusan : Rp. 10.000)
- UFO Bicycle (Harga non terusan : Rp. 10.000)
- Sepur Mini (Harga non terusan : Rp. 5.000)
- Sepur Kluthuk (Harga non terusan : Rp. 5.000)
- Cangkir Puter (Harga non terusan : Rp. 10.000)
- Komidi Puter (Harga non terusan : Rp. 10.000)
- Bumper Car (Harga non terusan : Rp. 10.000)
- Flying Chair (Harga non terusan : Rp. 15.000)
- Flying Fox (Harga non terusan : Rp. 15.000)
- Kopi puter (Harga non terusan : Rp. 10.000)
Karena kami ga yakin akan bisa memanfaatkan semua wahana permainan di atas, akhirnya kami memilih membeli tiket non terusan seharga Rp. 15.000 per orang. Lumayan dapet bonus naik Sepur Kluthuk gratis..hohoho.. Selain itu kami juga mendapatkan welcome drink berupa minuman teh gelas produk Kusuma Agro.
Tiket masuk SKE |
Masuk area SKE kami disambut dengan beberapa tempat yang lagi dalam tahap renovasi. Hmm..saya jadi mikir kenapa kok renovasinya dilakukan pas long weekend gini ya? Kenapa ga kemarin-kemarin pas bukan musim liburan. Hmm, mungkin renovasi ini untuk target akhir tahun ini kali ya. Siapa tau jumlah pengunjung akhir Desember bakal melonjak drastis.
Wahana permainan yang kami coba pertama kali adalah Sepur Kluthuk. Sembari menunggu kuota kereta ini penuh, suami teman saya mencoba wahana Flying Chair. Mirip banget sama yang ada di Batu Night Spectacular (BNS), tapi kalau di BNS pengangannya rantai. Waktu belum berputar sepertinya wahana ini ga ada serem-seremnya. Namun setelah muter, waduhh..ngerii..ternyata muternya cepet. Ada ibu-ibu yang merem sambil teriak-teriak saking ketakutannya..
Penampakan Flying Chair |
Horay wahana Sepur Kluthuk yang ditunggu-tunggu rupanya sudah ramai peminatnya, akhirnya kami masuk ke gerbong kereta mini ini. Kereta ini punya jalur rel tersendiri. Jalurnya mengelilingi area yang direncanakan sebagai taman SKE. Tahun lalu pas naik kereta ini, taman ini masih gersang. Dan sekarang tampaknya belum ada perubahan, masih juga gersang. Sebelum kereta berangkat ga ada salahnya kami wefie dulu ya. Wajah anak-anak lagi tanpa ekspresi karena ngantuk. Tapi Sakha tetep merengek-rengek buat naik kereta ini..hahaha..
Wefie dulu |
Sepur Kluthuk ini jalannya sangat pelan. Sama orang jalan aja masih cepetan orang jalan..hahaha.. Tapi tetep enak lah duduk di kursi sambil menikmati taman yang belum jadi diiringi dengan hembusan semilir angin. Selesai menikmati wahana Sepur Kluthuk kami lanjut ke wahana Bumper Car. Rencanya para bapak-bapak dan anak-anak saja yang akan menaiki Bumber Car ini. Wahana ini sangat banyak peminatnya. Pas Sakha naik ini sama ayahnya, dia heboh banget. Seneng banget dia apalagi saat ditabrak.. :D
Sakha dan ayah naik Bumper Car |
Karena waktu dzuhur sudah tiba, saatnya kami bergantian sholat di mushola SKE. Selesai sholatpun kami masih leyeh-leyeh menikmati kesejukan angin disini. Jadi walaupun siang itu sangat panas, masih ada lah sisi-sisi sejuknya. Puas beristirahat kami menuju ke wahana selanjutnya yaitu Komidi Puter. Karena pas di Taman Pelangi beberapa waktu lalu Sakha ga berani naik kuda-kudaan, akhirnya kami memilih tempat duduk di kursi saja. Sekarang giliran saya yang nemenin Sakha main.
Sakha demen banget naik Komidi Puter ini. Anak temen saya juga seneng. Ya kayaknya semua anak bakal seneng deh..hehehe.. Lha wong emaknya aja seneng.. :D
Candid nih ye.. |
Di sebelah wahana Komidi Puter ini terdapat wahana yang kayaknya bakal bikin kepala pusing, yaitu Cangkir Puter. Bentuknya kayak cup es krim raksasa gitu trus dia muter-muter lama banget. Pas saya lihat itu ada sekelompok remaja-remaja yang teriak ke mbak penjaga "Mba sudah mba, pusing mba ga kuat" :D
Penampakan Cangkir Puter |
Selesai berpusing ria di area Komidi Puter, kami memutuskan untuk istirahat sebentar di area Food Court sambil menunggu matahari tidak terlalu terik, karena kami akan menikmati Bianglala..yeiii.. Di area ini hanya beberapa stan aja yang buka. Saya juga heran, padahal tahun lalu sangat ramai. Apa mungkin karena masih siang jadinya sepi ya. Mungkin kalau sore atau malam bakal rame seperti tahun lalu.
Karena matahari tak kunjung sembunyi di balik awan sedangkan waktu sudah beranjak semakin sore, akhirnya diputuskanlah tetap naik Bianglala walaupun sambil berpanas-panas ria. SKE mengklaim bahwa Bianglala miliknya adalah yang tertinggi di Indonesia lhoo. Yuk mari naik! Bianglala ini ga berhenti berputar, jadi saat naik atau turun kita harus setengah melompat dan harus cepat. Kalau naik, kaki kanan dulu ya biar aman. Kalau turun baru kaki kiri dulu.. :D
Saya sudah pernah naik Bianglala ini tahun lalu, tapi saya tetap merasa takut. Mungkin karena sekarang saya naik di siang hari, jadi saya dapat melihat pemandangan Jogja dengan jelas..dan saya merasa ngeri. Kalau tahun lalu kami ga bisa berfoto karena naiknya malam, sekarang kami sempatin berfoto walaupun saya agak tegang.
Wefie dengan kepanasan |
Bianglala ini muternya lama, karena emang tinggi banget. Jujur saya ga berani lihat bawah. Cemen banget kan ya..padahal saya yang ngebet naik Bianglala ini. Oh ya mau tau gimana rasanya naik Bianglala di siang bolong? Panas sekaliii bok. Untung pas nyampe puncak atas semilir angin mulai terasa. Bagi yang pengen adrenalinnya terpacu, boleh lah Bianglala ini dicoba..hehehe..
Karena hari sudah beranjak sore, akhirnya kami putuskan untuk pulang. Sebelum mengantar teman pindah hotel di daerah stasiun, kami mampir ke Gudeg Yu Djum dulu untuk mengisi perut. Jujur aja ini baru pertama kali saya dan suami makan di Gudeg Yu Djum.. :D
Nah demikianlah keseruan kami berwisata ke SKE. Bagi para pembaca yang bingung akan destinasi wisata keluarga, SKE ini bisa dijadikan alternatif lho. Saya sarankan dateng ke SKE ini saat sore atau malam hari. Selain agar tidak kepanasan, mengingat jumlah pohon di SKE ini ga terlalu banyak, dengan berkunjung di sore hari pengunjung bisa menikmati sunset di atas Bianglala. Kalau di malam hari, pemandangan kerlip-kerlip lampu dari atas Bianglala tentunya sangat sayang untuk dilewatkan. Seru banget pastinya.. Selamat mencoba ya.. :)
Ringkasan :
Nama Tempat : Sindu Kusuma Edupark (SKE)
Alamat : Jalan Jambon, Sinduadi, Mlati, Kab Sleman (dekat dengan Jalan Magelang KM 2)
Jam buka : 15.00 - 22.00 (weekdays), 10.00 - 22.00 (weekend dan hari libur nasional)
Harga tiket terusan : Rp. 70.000 (dewasa), Rp. 50.000 (anak-anak)
Harga tiket non terusan : Rp. 15.000
Rate : 4/5
Patung SKE : http://www.kusuma-edupark.com/images/a2.jpg
Belom pernah T___T
BalasHapusHihi..cup..cup..kapan2 ajak Ubii sama Aiden kesana mba.. pas sore menjelang malam kayaknya lebih seruu..
Hapuskeren dan cantik yah..
BalasHapusCV TUGU TOUR
wah rekomen nih tmptnya
BalasHapusCV Tugu