Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan renovasi rumah tahap satu yang saya posting minggu lalu. Ceritanya kali ini kami mencoba sistem tukang borongan, kebetulan udah nemu tukang baru. Kami udah jelasin ke beliau untuk benerin part-part apa saja dan beliau udah deal dengan harganya.
Baca : Renovasi Rumah (Part 1)
Pak tukang bilang kerjaan borongan ini akan selesai dalam waktu dua minggu. Kurang lebih detail kerjaannya seperti ini :
Meninggikan Tembok Dapur dan Teras Belakang
Selesai dipasang kanopi, masih ada space terbuka di sisi tembok dapur keluar. Kami meminta tolong ke pak tukang untuk meninggikan tembok dapur dan memberi beberapa buah ventilasi di dapur supaya ada sirkulasi udara. Selain itu tembok di sisi teras belakang juga ditinggikan, supaya rumah kami bener-bener tertutup.
Baca : Renovasi Rumah (Part 1)
Pak tukang bilang kerjaan borongan ini akan selesai dalam waktu dua minggu. Kurang lebih detail kerjaannya seperti ini :
Meninggikan Tembok Dapur dan Teras Belakang
Selesai dipasang kanopi, masih ada space terbuka di sisi tembok dapur keluar. Kami meminta tolong ke pak tukang untuk meninggikan tembok dapur dan memberi beberapa buah ventilasi di dapur supaya ada sirkulasi udara. Selain itu tembok di sisi teras belakang juga ditinggikan, supaya rumah kami bener-bener tertutup.
Tembok dapur yang ditinggikan |
Ventilasi yang dipasang ini cukup unik karena di dalamnya udah
terdapat kasa atau jaring-jaring kecil, sehingga hewan-hewan kecil ga bisa masuk ke dalam rumah. Kami baru tau ada lubang ventilasi macam gini, sungguh canggih dan memudahkan orang.
Pemasangan ventilasi |
Tembok teras belakang yang ditinggikan |
Pasang Tempat Tandon
Tandon di tempat kami sebelumnya terbuka tidak ada penutup di sekelilingnya. Supaya lebih rapi kami meminta untuk dibuatkan tempat tandon berbentuk kotak. Jadinya jauh lebih rapi sih dilihatnya. Tapi masih terjadi misteri karena sampai sekarang masih sering ada kucuran air dari tempat tandon ini kalau lagi hujan deras.
Tempat tandon sebelumnya |
Tempat tandon jadi rapi |
Pasang Roster Tembok Belakang
Walaupun bangunan sudah full tertutup, supaya sirkulasi udara tetap terjamin kami memilih untuk membongkar tembok teras belakang dan mengganti beberapa bagiannya menggunakan roster. Roster ini ya semacam ventilasi itu, biasanya dipake di dinding-dinding masjid. Oh ya, ayah Sakha sendiri yang belanja material dan merancang designnya. Pengennya roster tersebut dikelilingi beberapa jenis batu-batuan kali sehingga tampak alami.
Proses pemasangan |
Hasil pemasangan |
Ganti Genteng Kamar Mandi
Menurut mertua kami, keadaan kamar mandi di rumah ini cukup gelap. Akhirnya kami berembug untuk mengganti beberapa lembar genteng kamar mandi dengan genteng kaca. Trus satu bagian plafon kamar mandi juga ada yang diganti dengan kaca supaya sinar matahari langsung terpapar masuk ke dalam kamar mandi.
Pasang Keramik Pembatas Ruangan
Saat tembok pembatas dibongkar, bagian lantainya ada yang growong. Kami putuskan untuk memasang keramik di sekeliling lantai yang kosong tersebut. Sebagai penjelas kalau keramik tersebut akan menjadi pembatas ruangan, kami memilih keramik berwarna hitam.
Garis hitam keramik sebagai pembatas ruangan |
Pasang Keramik Lantai Dapur
Sebelumnya di teras belakang rumah kami terdapat kolam ikan tidak terpakai. Kami memutuskan untuk membongkar kolam ikan tersebut. Karena ada tukang yang kerjanya tidak hati-hati, ada bagian keramik dapur yang ikut pecah dalam proses pembongkaran itu.
Akhirnya kami meminta tolong pak tukang untuk mengganti keramik yang pecah. Kami sempat kesulitan juga untuk menemukan warna keramik yang cocok dengan keramik yang sudah terpasang sebelumnya. Alhasil setelah berkeliling ke beberapa toko keramik, ayah Sakha nemu juga yang warnanya mirip.
Keramik dapur yang dipasang |
Untuk menghubungi beliau pun kami kesulitan karena beliau ga punya handphone. Yang punya handphone adalah anak beliau, dan itupun cuma dikasih nomer whatsapp. Saat ditanyai dimana alamat rumahnya agar kami bisa menyerahkan uang, beliau bilang "santai mawon" dan ga kasih ancer-ancer yang jelas. Pernah juga suatu waktu nomer whatsapp anaknya ga bisa dihubungi. Kami nunggu kabar lama banget, akhirnya beliau kasih surat yang diselipin di pintu rumah kami gitu untuk mengabarkan nomer whatsapp istri anaknya. Ternyata handphone anaknya lagi rusak dan masuk servisan, pantesan ga bisa dihubungi.. hmmm..
Akhirnya berdasarkan pengalaman menggunakan jasa tukang yang sudah-sudah, saya dan suami memutuskan kalau sisa part renovasi ke depannya mending dikasihkan ke jasa CV aja dah. Kami ga perlu mikirin sikap unik bin ajaib tukang-tukangnya kan. Kalau ga sesuai dengan yang kami minta, tinggal protes aja ke mandornya..hehehe..
Masih ada satu part lagi nih cerita renovasinya. Kalau penasaran pantengin terus blog saya ya..hehehe..
Baca : Renovasi Rumah Part 3
Thanks for reading.. :)
Sumber gambar :
Building house : https://www.99acres.com/microsite/articles/files/2016/03/house-cartoon1.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar