Hai semua, ga terasa blog ini udah lama ga terupdate. Setelah resmi resign dari kantor bulan Juni lalu, saya masih mencari waktu senggang untuk ngeblog. Dan ternyata itu sulit bok..hoho..
Baca : Last Day
Dulu pas kerja saat masih berkutat dengan komputer, nunggu deploy server bisa tuh kelar satu postingan blog. Lha sekarang mau nyala'in PC aja mesti nunggu Sakhi bobok. Giliran udah ngetik blog, eh Sakhinya bangun. Padahal masih ngetik judul loh itu. Mungkin suara 'cetik-cetik' keyboard membangunkannya, atau dia merasa aneh aroma tubuh emaknya menghilang dari peredaran hidungnya..entahlah..
Kali ini saya mau cerita tentang pengalaman klaim BPJS Ketenagakerjaan. Yang bisa diklaim setelah pegawai sudah resign atau berhenti bekerja adalah Jaminan Hari Tua (JHT). Sebenernya mau ga diklaim sih ga apa-apa banget, tapi dasar saya aja pengen klaim sebelum Indonesia ganti presiden..hehehe..
ANTRIAN ONLINE
Dapat info dari mantan kantor, kalau JHT ini bisa diklaim satu bulan setelah tanggal resign. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengajukan antrian online (e-klaim) lewat website bpjsketenagakerjaan.go.id atau aplikasi BPJSTKU. Kebetulan saya dari jauh-jauh hari udah install aplikasi tersebut, demi melihat pergerakan saldonya..ckckck.. biar semangat kerja..
Aplikasi BPJSTKU |
Aplikasi BPJSTKU otomatis akan merekomendasikan lokasi kantor BPJS Ketenagakerjaan terdekat sebagai tempat klaim. Di Jogja kantor BPJS Ketenagakerjaan terdapat di Jalan Urip Sumoharjo no 106. Dekat banget sama Lippo Plaza atau Empire XXI. Pada website, peserta dapat memilih tanggal dan waktu kapan akan dilakukan klaim. Setelah menginputkan beberapa field yang diperlukan, jadilah tanda bukti antrian online saya.
Tanda bukti antrian online |
Saat datang ke kantor BPJS Ketenagakerjaan nanti, peserta wajib membawa dokumen persyaratan sebagai berikut :
- Kartu peserta (asli)
- KTP (asli dan 1 fotokopian)
- KK (asli dan 1 fotokopian)
- Surat Keterangan Kerja (asli dan 1 fotokopian)
- Buku Rekening (asli dan 1 fotokopian)
- NPWP (asli dan 1 fotokopian, untuk peserta yang klaim di atas 50juta)
PEMERIKSAAN DOKUMEN
Jeng..jeng..jeng..hari H pun tiba, waktunya mengunjungi kantor BPJS Ketenagakerjaan untuk meng-klaim hak saya. Saat itu saya titipkan Sakhi di daycare dulu, lanjut ngojek ke kantor BPJS, memanfaatkan diskon goride
Baca : Menitipkan Anak di Daycare??
Sampai kantor saya langsung disambut oleh bapak security yang sedang bertugas. Beliau memandu saya untuk mengisi formulir pengajuan JHT dan menekankan apakah dokumen persyaratan yang saya bawa sudah lengkap. "Ketika dokumen persyaratan sudah sesuai dan waktu sudah menunjukkan jam pengajuan, silahkan dokumen tersebut dimasukkan ke dalam drop box yang disediakan", begitu kata bapak security.
Formulir klaim JHT |
Penampakan drop box |
Ketika mengecek persyaratan saya sempat ragu, karena saya tidak mempunyai kartu fisik BPJS Ketenagakerjaan. Untungnya di kantor tersebut disediakan PC yang konek ke printer, sehingga peserta hanya perlu login dan mengeprint kartu digital yang ada di aplikasi BPJSTKU.
Kartu digital BPJS Ketenagakerjaan |
Setelah yakin dengan dokumen persyaratan plus waktu sudah menunjukkan pukul 09.00, saya langsung memasukkan dokumen pada box yang tersedia. Jadi kayak diantrikan gitu lho dokumennya. Selang beberapa menit kemudian, nama saya sudah dipanggil.
Mba petugas memeriksa dokumen saya. Ehm, semuanya sudah benar..kecuali bagian Surat Keterangan Kerja..huhuhu. Jadi yang saya bawa waktu itu adalah Surat Pengunduran Diri. Seingat saya waktu last working day itu HR kantor menyerahkan surat tersebut sambil bilang ini untuk klaim JHT. Setelah saya baca, ada keterangan "Tembusan : Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan" juga. Jadi saya semakin yakin untuk cuma bawa surat ini doang. Surat Keterangan Kerja masih tersimpan rapi di lemari arsip rumah..
Penampakan surat pengunduran diri |
Saya tanya ke mba petugas, kan di Surat Pengunduran Diri ini sudah ada keterangan lama bekerja saya di perusahaan, kenapa kok ga bisa pakai ini. Plus ini surat juga diterbitkan HR kantor kan. Mba petugas bilang memang dulu surat seperti ini dibutuhkan untuk pengajuan JHT, namun sejak setahun bekalangan ini sudah tidak diperlukan lagi. Hanya dibutuhkan Surat Keterangan Kerja, tanpa embel-embel Kepada Dinas Tenaga Kerja atau Tembusan ke Kantor BPJS juga. Namun sayang informasi ini kurang tersosialiasai ke kalangan HR perusahaan.
Jadi intinya saya kecele' gaes. Cuz lah pesan ojek online untuk nganter saya ambil dokumen yang kurang di rumah. Sebelum pulang saya memastikan ke mba petugas apa bisa kalau saya mengantri lagi tetapi ga sesuai jam yang tertera, soalnya kan harus ambil dokumen, mana rumah jauh pula ya. Beliau bilang tidak masalah ga sesuai jamnya, asal masih dalam hari yang sama. Kantor BPJS ini buka sampai pukul 15.30. Masih ada waktu lah walaupun Jum'at hari pendek..
Baca : Alhamdulillah Pindahan Rumah
Setelah kurang lebih 45 menit bergojek ria, saya udah sampe lagi nih di kantor BPJS. Surat Keterangan Kerja saya belum difotokopi pula, untungnya disediakan printer yang merangkap mesin fotokopian disini. Sekarang saya sangat yakin dokumen saya lengkap! Cuz dah masukkan dokumen persyaratan ke box itu lagi, sambil berdoa semoga antrian tidak panjang.
Tempat print dan fotokopi |
Sambil menunggu dipanggil, saya asik memperhatikan bagian demi bagian kantor ini. Saya baru sadar kalau kantor BPJS Ketenagakerjaan mempunyai fasilitas yang cukup lengkap. Tersedia ruang laktasi dan mini playgorund. Ini sangat membantu ibu-ibu yang membawa bayi atau anak kecil saat mengurus BPJS.
Area playground |
Saat jenuh menunggu antrian, pengunjung dapat menikmati kopi atau teh di area coffee corner yang bersebelahan dengan area printer. Disediakan pula sofa mini yang nyaman untuk menunggu. Pengunjung juga bisa mampir membaca buku di perpustakaan mini bertajuk Pojok Baca. Mantab kan
Pojok Baca di kantor BPJS |
Setelah kurang lebih 15 menit saya menunggu, dipanggil juga deh nama saya. Ternyata saya lolos tahap pemeriksaan! Dokumen-dokumen yang saya bawa sudah lengkap, horeee! Jangan senang dulu kisanak, karena itu adalah tahap awal mendapat nomor antrian klaim..hehehe.. Yes, masih ada satu tahap antrian lagi yaitu untuk bertemu Customer Service (CS).
Antri Customer Service |
WAWANCARA CUSTOMER SERVICE
Dua puluh menit berlalu sudah, akhirnya nomor antrian saya dipanggil CS. Pas ketemu CS ini agak deg-deg'an juga karena dapat bocoran dari teman kalau wawancaranya dengan CS BPJS berlangsung lama. Teman saya diminta keterangan detail tentang kapan awal menikah, bekerja, mempunyai anak, jabatan terakhir bekerja, kantor apa saja. Akeh pokok'e. Jadinya saya pasarah aja dah.
Ternyata proses wawancara saya dengan CS ini ga begitu lama. Beliau cuma tanya bekerja sejak kapan, perusahaan bergerak di bidang apa, posisi terakhir apa, dan apakah ada rencana kembali bekerja. Selain itu hanya konfirmasi saja. Alhamdulillah cepat. CS juga bilang kalau saldo JHT akan cair paling lambat 7 hari kerja setelah tanggal pengajuan. Apabila dalam jangka waktu tersebut saldo belum masuk rekening tujuan, peserta bisa datang lagi ke kantor BPJS dengan membawa tanda bukti pencairan saldo.
Akhirnya petualangan saya klaim JHT selesai sudah. Semoga cerita saya ini bisa memberikan gambaran kalau tahapan klaim JHT itu gak ribet. Oh ya alhamdulillah gak sampe 7 hari saldo JHT sudah masuk ke rekening, dan jumlah saldonya pun sesuai dengan yang tertera di aplikasi. Nah makin penasaran kan untuk install aplikasi BPJSTKU..
Sampe jumpa di postingan selanjutnya ya..
Sumber gambar :
Saving : https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSg1RvHqHwcshKDkNaeIWWCD3JD1KnJtnUBVXyPWc4DR0vKQdKx&s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar