Salah satu resolusi saya di tahun 2020 adalah memulai hidup
minimalis. Tertarik hidup minimalis karena rasanya pasti lebih lega karena tidak memikirkan banyak barang. Optimalkan yang ada, yang tidak memberikan manfaat sebaiknya didonasikan.
Proyek minimalism kali ini dimulai dengan objek
pakaian. Awal tahun 2020 dimulailah gerakan beberes lemari pakaian. Sebenarnya ga cuma lemari, ada beberapa kotak storage khusus yang isinya juga pakaian. Hal pertama yang saya lakukan adalah mengumpulkan semua pakaian di satu tempat., mulai dari pakaian saya, pak Yan, Sakha dan Sakhi. Mata ini beberapa minggu harus beradaptasi dengan pemandangan gundukan pakaian yang acak adut.
Saya menyortir pakaian itu menjadi
tiga kategori yaitu kategori yang masih
pengen dipakai, kategori
layak donasi dan kategori
tidak layak pakai/donasi. Butuh berminggu-minggu untuk menyortir baju ini. Paling susah adalah saat menyortir pakaian hasil kado atau pemberian orang. Karena memory nya itu jadi bikin baper sendiri.
Setelah beberapa minggu, akhirnya selesai juga proses penyortiran. Pakaian yang pengen kami pakai otomatis masuk lemari lagi, sedangkan pakaian yang layak donasi langsung saya kelompokkan berdasarkan kategorinya kemudian saya pack ke dalam plastik bening.
|
Pakaian layak donasi |
Untuk pakaian yang tidak layak pakai/donasi saya masukkan ke dalam storage kotak yang mudah untuk diakses. Nah di kategori ini saya juga membaginya menjadi
dua bagian, yaitu pakaian yang
bisa dimanfaatkan dan pakaian yang bener-bener
lusuh atau layak buang. Pakaian yang bisa dimanfaatkan saya sulap menjadi
bantal untuk sofa yang ternyata bikinnya gampang..hehehe..
Saya dapat inspirasi dari Youtube. Karena saya ga bisa jahit, keyword "tanpa jahit" selalu saya tambahkan dalam kotak pencarian. Dan alhamdulillah, setelah beberapa hari nglembur jadilah bantal untuk sofa ini
. Tinggal gunting-gunting, isi-isi, iket-iket... jadiii...
|
Bantal dari baju bekas |
|
Bantal dari kaos bekas menghiasi sofa |
Next rencananya saya pengen bikin
alas panci atau
keset juga dari kaos bekas. Semoga diberikan kelancaran ya, soalnya ada beberapa bagian yang harus dijahit..hehehe.. Nah balik ke pakaian yang layak donasi, sebelum didonasikan, saya pack dulu ke dalam kardus supaya lebih rapi dan bawanya juga gampang.
|
Pakaian donasi masuk kardus |
Trus didonasikan kemana? Setelah nyari lembaga donasi dengan bantuan hashtag Instagram, akhirnya nemulah akun
@clothesforcharityjogja. Akun tersebut menggerakkan program donasi baju untuk dijual kembali dan hasil penjualannya akan digunakan untuk
biaya operasional pendidikan anak-anak dhuafa. Program donasi Clothes For Charity (CFC) ini sudah terdapat di 8 kota besar di Indonesia, salah satunya Jogja. Cara donasinya bisa dilihat langsung di website CFC : www.clothesforcharity.id
Setelah mengkonfirmasi jadwal pengantaran donasi, saya dan pak Yan langsung meluncur ke lokasi CFC. Sebelumnya kami berencana untuk antar kiriman dengan jasa gosend, karena lihat di google street kok sepertinya jalan di lokasi agak kecil untuk mobil. Tapi ternyata tidak, jalannya cukup besar untuk dilalui dua mobil walaupun sangat mepet.
|
Donasi baju bekas |
Dan begitulah cerita beberes lemari pakaian di rumah kami. Rasanya bungah melihat tidak ada tumpukan pakaian yang tidak terpakai. Next objek yang akan diminimalism adalah mainan anak-anak, semangat! Semoga bisa memberikan inspirasi. Yuk hidup minimalis!
Sumber gambar :
Decluttering image :https://www.thespruce.com/thmb/uWnY_wjcxnlSboX6iedNNHF6DWc=/3000x2000/filters:no_upscale():max_bytes(150000):strip_icc()/decluttering-your-entire-home-2648002_final-8c0e3c4755b241a5abff3315c2a44c22.png
Tidak ada komentar:
Posting Komentar